Rabu, 04 Maret 2020

Pengertian islam dan tingkatanya

Pengertian Islam Dan Tingkatannya

Kedua
PENGERTIAN ISLAM DAN TINGKATANNYA
Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
A. Pengertian Islam
Islam secara etimologi (bahasa) berarti tunduk, patuh, atau berserah diri. Adapun menurut syari’at (terminologi), apabila dimutlakkan berada pada dua pengertian:
Pertama: Apabila disebutkan sendiri tanpa diiringi dengan kata iman, maka pengertian Islam mencakup seluruh agama, baik ushul (pokok) maupun furu’ (cabang), juga seluruh masalah ‘aqidah, ibadah, keyakinan, perkataan dan perbuatan. Jadi pengertian ini menunjukkan bahwa Islam adalah mengakui dengan lisan, meyakini dengan hati dan berserah diri kepada Allah Azza wa Jalla atas semua yang telah ditentukan dan ditakdirkan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala tentang Nabi Ibrahim Alaihissallam [1]:
إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ ۖ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
“(Ingatlah) ketika Rabb-nya berfirman kepadanya (Ibrahim), ‘Berserahdirilah!’ Dia menjawab: ‘Aku berserah diri kepada Rabb seluruh alam.’” [Al-Baqarah: 131]
Allah Azza wa Jalla juga berfirman:
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِن بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” [Ali ‘Imran: 19]
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi.” [Ali ‘Imran: 85]
Menurut Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab rahimahulllah, definisi Islam adalah:
َاْلإِسْلاَمُ: َاْلإِسْتِسْلاَمُ ِللهِ بِالتَّوْحِيْدِ وَاْلإِنْقِيَادُ لَهُ باِلطَّاعَةِ وَالْبَرَاءَةُ مِنَ الشِّرْكِ وَأَهْلِهِ.
“Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya, tunduk dan patuh kepada-Nya dengan ketaatan, dan berlepas diri dari perbuatan syirik dan para pelakunya.”
Kedua: Apabila kata Islam disebutkan bersamaan dengan kata iman, maka yang dimaksud Islam adalah perkataan dan amal-amal lahiriyah yang dengannya terjaga diri dan hartanya [2], baik dia meyakini Islam atau tidak. Sedangkan kata iman berkaitan dengan amal hati [3].
Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla:
قَالَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا ۖ قُل لَّمْ تُؤْمِنُوا وَلَٰكِن قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ ۖ وَإِن تُطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَا يَلِتْكُم مِّنْ أَعْمَالِكُمْ شَيْئًا ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Orang-orang Arab Badui berkata, ‘Kami telah beriman.’ Katakanlah (kepada mereka), ‘Kamu belum beriman, tetapi katakanlah, ‘Kami telah tunduk (Islam),’ karena iman belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun (pahala) amalmu. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.’” [Al-Hujuraat: 14]
B. Tingkatan Islam
Tidak diragukan lagi bahwa prinsip agama Islam yang wajib diketahui dan diamalkan oleh setiap muslim ada tiga, yaitu; (1) mengenal Allah Azza wa Jalla, (2) mengenal agama Islam beserta dalil-dalilnya [4], dan (3) mengenal Nabi-Nya, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mengenal agama Islam adalah landasan yang kedua dari prinsip agama ini dan padanya terdapat tiga tingkatan, yaitu Islam, Iman dan Ihsan. Setiap tingkatan mempunyai rukun sebagai berikut:
Tingkatan Pertama: Islam
Islam memiliki lima rukun, yaitu:
1. Bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah utusan Allah.
2. Menegakkan shalat.
3. Membayar zakat.
4. Puasa di bulan Ramadhan.
5. Menunaikan haji ke Baitullah bagi yang mampu menuju ke sana.
Kelima rukun Islam ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ;
َاْلإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ، وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ، وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ، وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً.
“Islam itu adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan menunaikan haji ke Baitullah jika engkau mampu menuju ke sana.” [5]
Juga sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ وَحَجِّ الْبَيْتِ.
“Islam dibangun atas lima hal: bersaksi bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan menunaikan haji ke Baitullah.” [6]
Tingkatan Kedua: Iman
Definisi iman menurut Ahlus Sunnah mencakup perkataan dan perbuatan, yaitu meyakini dengan hati, meng-ikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan, dapat bertambah dengan ketaatan dan dapat berkurang dengan sebab perbuatan dosa dan maksiyat.
Iman memiliki beberapa tingkatan, sebagaimana terdapat dalam sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
َاْلإِيْمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّوْنَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ اْلإِيْمَانِ.
“Iman memiliki lebih dari tujuh puluh cabang atau lebih dari enam puluh cabang, cabang yang paling tinggi adalah ucapan laa ilaaha illallaah, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (rintangan) dari jalan, dan malu adalah salah satu cabang iman.” [7]
Rukun Iman ada enam, yaitu:
1. Iman kepada Allah.
2. Iman kepada Malaikat-Malaikat-Nya.
3. Iman kepada Kitab-Kitab-Nya.
4. Iman kepada Rasul-Rasul-Nya.
5. Iman kepada hari Akhir.
6. Iman kepada takdir yang baik dan buruk.
Keenam rukun iman ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu dalam jawaban Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam atas pertanyaan Malaikat Jibril Alaihissallam tentang iman, yaitu:
أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلاَئِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ، وَرُسُلِهِ، وَالْيَوْمِ اْلآخِِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ.
“Engkau beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari Akhir, dan engkau beriman kepada takdir yang baik dan buruk.” [8]
Tingkatan Ketiga: Ihsan
Ihsan memiliki satu rukun yaitu engkau beribadah kepada Allah Azza wa Jalla seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu dalam kisah jawaban Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Jibril Alaihissallam ketika ia bertanya tentang ihsan, maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ.
“Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, maka bila engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihatmu.” [9]
Tidak ragu lagi, bahwa makna ihsan secara bahasa adalah memperbaiki amal dan menekuninya, serta mengikhlaskannya. Sedangkan menurut syari’at, pengertian ihsan sebagaimana penjelasan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ.
“Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, maka jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihatmu.”
Maksudnya, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan ihsan dengan memperbaiki lahir dan batin, serta menghadirkan kedekatan Allah Azza wa Jalla, yaitu bahwasanya seakan-akan Allah berada di hadapannya dan ia melihat-Nya, dan hal itu akan mengandung konsekuensi rasa takut, cemas, juga pengagungan kepada Allah Azza wa Jalla, serta mengikhlaskan ibadah kepada Allah Azza wa Jalla dengan memperbaikinya dan mencurahkan segenap kemampuan untuk melengkapi dan menyempurnakannya.
[Disalin dari buku Prinsip Dasar Islam Menutut Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka At-Taqwa Po Box 264 Bogor 16001, Cetakan ke 3]
_______
Footnote
[1]. Lihat Mufradat Alfaazhil Qur-aan (hal. 423, bagian سَلِمَ) karya al-‘Allamah ar-Raghib al-Ashfahaani dan Ma’aarijul Qabul (II/20-21) karya Syaikh Hafizh bin Ahmad al-Hakami, cet. I, Darul Kutub al-‘Ilmiyyah.
[2]. Terjaga dirinya maksudnya tidak boleh diperangi (dibunuh) dan terjaga hartanya, maksudnya tidak boleh diambil atau dirampas. Sebagaimana terdapat dalam hadits Arba’iin yang kedelapan.
[3]. Lihat Mufradaat Alfaazhil Qur-aan (hal. 423, bagian سَلِمَ) karya al-‘Allamah ar-Raghib al-Ashfahani, Ma’aarijul Qabuul (II/21) karya Syaikh Hafizh bin Ahmad al-Hakami, cet. I/Darul Kutub al-‘Ilmiyyah, dan Jaami’ul ‘Uluum wal Hikam oleh al-Hafizh Ibnu Rajab.
[4]. Artinya memahami Islam sebagai agama dengan dalil-dalilnya yang bersumber dari Al-Qur-an dan As-Sunnah yang shahih menurut pemahaman para Shahabat Radhiyallahu anhum.
[5]. HR. Muslim (no. 8), Ahmad (I/27), Abu Dawud (no. 4695), at-Tirmidzi (no. 2610), an-Nasa-i (VIII/97-98) dan Ibnu Majah (no. 63), dari Shahabat ‘Umar bin al-Khaththab.
[6]. Muttafaqun ‘alaih: HR. Al-Bukhari dalam Kitaabul Iiman bab Du’aa-ukum Imaanukum (no. 8) dan Muslim dalam Kitaabul Iiman bab Arkaanul Islaam (no. 16).
[7]. HR. Al-Bukhari (no. 9) dan Muslim (no. 35). Lafazh ini milik Muslim dari Shahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu.
[8]. HR. Muslim (no. 8), dari Shahabat ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu.
[9]. HR. Muslim (no. 8), dari Shahabat ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu.
[10]. Lihat Jaami’ul ‘Uluum wal Hikam (I/126) oleh al-Hafizh Ibnu Rajab, Ma’aarijul Qabul (II/338) oleh Syaikh Hafizh al-Hakami, dan al-Ushuul ats-Tsalaatsah (hal. 66-67) oleh Imam Muhammad bin ‘Abdil Wahhab t dengan hasyiyah ‘Abdurrahman bin Muhammad bin Qasim


Read more https://almanhaj.or.id/3192-pengertian-islam-dan-tingkatannya.html

Pengertian islam

Pengertian Islam

Pengertian Islam
Pengertian Islam – Kata “Islam” memang sangat tidak asing bagi kita, namun tahukah Anda apa pengertian Islam? Agama yang memiliki jumlah pengikut lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia ini merupakan agama terbesar kedua setelah agama Kristen di dunia barat.
Di mana kaum laki-lakinya disebut muslimin dan kaum perempuan disebut muslimat. Dengan ajarannya untuk mengimani satu tuhan yaitu Allah SWT.

Pengertian Islam

Pengertian Islam
Secara umum, Islam adalah agama samawi yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad yang merupakan Rasul utusan-Nya dan Allah menjadikan Islam sebagai agama yang Rahmatal lil’aalamiiin (rahmat bagi seluruh alam). Di dalamnya terdapat aturan dan hukum yang dapat digunakan sebagai pedoman dan pegangan hidup bagi seluruh umat agar selamat, baik di dunia dan akhirat.
Sedangkan dari segi bahasa, kata “Islam” berasal dari bahasa Arab yaitu dari “sallama” yang berarti selamat, sentosa dan sejahtera. Merupakan bentuk masdar dari kata “aslama” yang berarti berserah diri, taat, patuh dan tunduk. Yang maknanya pengertian Islam adalah agama yang senantiasa membawa keselamatan dan kesejahteraan kepada manusia dengan cara menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.
Baca Juga: Pengertian K3

Pengertian Islam Menurut Ulama dan Ahli

Pengertian Islam
Berikut ini beberapa pengertian atau definisi Islam yang dikemukakan oleh Nabi Muhammad SAW, Ulama dan Ahli:

Nabi Muhammad SAW.

Menjawab pertanyaan Sayyidina Umar mengenai apa itu Islam, beliau menjawab Islam adalah “bahwa engkau mengakui tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Dan engkau mendirikan sholat, dan mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan. Dan engkau mengerjakan ibadah haji di Baitullah jika sanggup melakukannya”.

Umar bin Khattab

Menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad, agama Islam meliputi Akidah, Syariat dan Akhlak.

Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at-Tawaijiri

Menjelaskan bahwa Islam adalah sebuah penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT dengan cara mengesakan-Nya dan melaksanakan syariat-syariat-Nya dengan penuh ketaatan dan keikhlasan.

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab

Mengatakan bahwa pengertian Islam ialah berserah diri kepada Allah dengan mengesakan-Nya, tunduk serta patuh kepada-Nya dengan melakukan ketaatan dan berlepas diri dari perbuatan yang syirik serta para pelakunya.

Abu Said Al-Hasan Al-Basri

Menurut beliau, Islam ialah kepasrahan hati kepada Allah, lalu setiap muslim merasa selamat dari gangguan.

Orientalis H. I

Islam menurut Orientalis ialah sebaik-baiknya agama yang ternyata hingga kini masih tetap merupakan akidah agama yang kokoh. Memiliki kaidah kemasyarakatan yang merata sekaligus tatanan budi luhur yang kuat.

George Sarton

Menurut George, Islam adalah tatananagama yang paling tepat dan indah.

Tolstoi

Menyatakan pendapat bahwa Islam merupakan rinkasan agama yang disiarkan oleh Muhammad dan menyatakan bahwasanya Allah itu satu, tidak ada Tuhan selain dia sehingga tidak dibenarkan untuk menyembah banyak Tuhan.

Leodourch

Islam sebagai agama kemanusiaan yang alami, ekonimis sekaligus moralis.

Massignon

Menjelaskan pendapatnya bahwa Islam adalah agama yang mempunyai keistimewaan bahkan sebagai ide persamaan yang benar dengan partisipasi semua anggota masyarakat.

Ruang Lingkup Islam

Pengertian Islam
Secara garis besar, agama Islam terdiri atas tiga ruang lingkup yang mana masih terkait pengertian Islam yang dijelaskan diatas. 3 ruang lingkup tersebut adalah:

Hubungan Manusia dengan Penciptanya

Ialah hubungan antara manusia dengan Allah SWT sebagaimana yang terdapat dalam QS. Az-zariat ayat 56 dan QS. Al-bayyinah ayat 5. Yang mana ini sangat berkaitan dengan iman yang berarti kepercayaan atau keyakinan.

Hubungan Manusia dengan Manusia

Merupakan hubungan atau interaksi antara sesama manusia mengenai konsep kekeluargaan, kemasyarakatan, kenegaraan, perekonomian dan lain-lain. Di mana hal ini tercantum dalam QS. Al-maidah ayat 2.

Hubungan Manusia dengan Makhluk Lain dan Lingkungannya

Semua benda yang Allah ciptakan dan ada di dunia memiliki manfaatnya sendiri bagi manusia, sebagaimana tercantum dalam QS. Ibrahim ayat 19.

Sumber Ajaran Islam

Pengertian Islam
Ajaran Islam diketahui memiliki beberapa sumber utama yaitu Al-quran, As-sunnah dan Ijtihad, berikut penjelasannya:

Al-quran

Adalah firman Allah yang diturunkan kepada baginda Nabi Muhammad bin Abdul melalui perantara malaikat Jibril, menggunakan lafal bahasa Arab dan maknanya yang benar. Sementara menurut terminologi, al-quran adalah kalam Allah yang merupakan mukjizat yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad. Di tulis dalam mushaf dan diriwayatkan secara mutawatir serta membacanya adalah ibadah. Bertujuan menjadi hujjah bagi rosulullah dan menjadi tuntunan, prinsip, petunjuk serta aturan bagi manusia.

As-sunnah

Secara bahasa As-sunnah berarti tradisi, adat dan kebiasaan sedangkan menurut istilah adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad baik dalam bentuk kabar, perkataan, perbuatan ataupun takrir. As-sunnah atau yang biasa disebut Hadist ini merupakan sumber kedua setelah Al-quran.

Ijtihad

Merupakan usaha yang sungguh-sungguh oleh seorang ulama yang memiliki syarat tertentu. Untuk merumuskan ketentuan hukum perkara yang belum ditetapkan hukumnya secara explisit dalam al-quran maupun as-sunnah.
Dari penjelasan mengenai pengertian Islam, ruang lingkup dan sumber ajarannya, dapat dilihat bahwa Islam adalah agama yang benar-benar mengajarkan segala bentuk kebaikan dan bertujuan untuk menciptakan kedamaian.
©Copyright 2020 www.RomaDecade.org
email: kirimin.pesan@gmail.com

Pengertian gender

Sex & Relationship

Pengertian Gender Menurut WHO, Ternyata Beda dengan Seks

08 Dec 2019 | 
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
  • Pengertian gender adalah sifat laki-laki dan perempuan yang dibentuk secara sosial dan budaya
    Pengertian gender adalah sifat laki-laki dan perempuan yang dibentuk secara sosial dan budaya
Dalam praktik awam, istilah “seks” dan “gender” sering disamaartikan. Padahal, keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Seperti apa pengertian gender menurut institusi terpercaya? Apa perbedaannya dengan seks?

Pengertian gender

Menurut World Health Organization (WHO), gender adalah sifat perempuan dan laki-laki, seperti norma, peran, dan hubungan antara kelompok pria dan wanita, yang dikonstruksi secara sosial. Gender dapat berbeda antara satu kelompok masyarakat dengan masyarakat lainnya, serta dapat berubah sering waktu.
Dari pengertian gender di atas, gender adalah sesuatu yang terbentuk secara sosial dan bukan dari bentuk tubuh laki-laki maupun perempuan. Gender cenderung merujuk pada peran sosial dan budaya dari perempuan dan laki-laki dalam masyarakat tertentu.
Dalam konsep gender, terdapat istilah yang disebut dengan identitas gender dan ekspresi gender. Identitas gender adalah cara pandang seseorang dalam melihat dirinya, entah sebagai perempuan atau laki-laki. Sedangkan ekspresi gender adalah cara seseorang mengekspresikan gendernya (manifestasi), melalui cara berpakaian, potongan rambut, suara, hingga perilaku.
Gender umumnya dideskripsikan dengan feminim dan maskulin. Anda mungkin diajarkan bahwa laki-laki harus perkasa, kuat, dan tidak boleh cengeng. Sementara itu, perempuan cenderung diajarkan untuk bersifat lemah lembut dan keibuan. Sifat ini bisa dipertukarkan, bahwa laki-laki boleh bersifat lembut, dan perempuan bersifat tegas.
Peran gender dan stereotip gender juga bersifat sangat cair dan dapat berubah dari waktu ke waktu.

Apa perbedaan seks dan gender?

Gender adalah karakteristik pria dan wanita yang terbentuk dalam masyarakat. Sementara itu, seks atau jenis kelamin adalah perbedaan biologis antara pria dan wanita. Perbedaan biologis tersebut dapat dilihat dari alat kelamin serta perbedaan genetik.
Seseorang memiliki seks atau jenis kelamin sebagai perempuan, apabila ia memiliki vagina dengan 46 kromosom XX. Sedangkan pria memiliki organ reproduksi berupa penis dengan 46 kromosom XY.
Gender terbenduk dengan alami, dapat dilihat sejak seorang individu lahir. Sedangkan gender dibentuk oleh sosial dan budaya.
Seks cenderung tidak bisa dipertukarkan, bahwa penis adalah milik laki-laki dan vagina milik perempuan. Sementara itu, gender bisa dipertukarkan. Misalnya, perempuan bisa bersifat maskulin dan laki-laki ada yang bersifat feminim.

Contoh stereotip gender yang berubah seiring perubahan zaman

Seperti yang diungkapkan di atas, gender merupakan konstruksi sosial dan dapat berubah seiring waktu. Beberapa kasus perubahan stereotip gender, yaitu:

1. Penggunaan sepatu hak tinggi

Saat ini, Anda mungkin setuju bahwa sepatu hak tinggi merupakan sepatu yang identik dengan perempuan. Namun ternyata, sepatu hak tinggi pada awalnya dirancang untuk pria agar bisa digunakan saat berburu menunggang kuda.
Konstruksi sosial telah membentuk stereotip sepatu hak tinggi sebagai barang yang feminim.

2. Warna pink

Warna pink atau merah jambu menjadi warna yang feminim dan dianggap hanya pantas diperuntukkan bagi perempuan. Ini juga menjadi salah satu perubahan stereotip gender, karena awalnya warna pink dianggap cocok untuk laki-laki.

Apakah gender selalu beriringan dengan jenis kelamin perempuan dan laki-laki?

Beberapa orang percaya bahwa sifat maskulin harus dimiliki seorang laki-laki, dan feminim harus ada perempuan. Walau begitu WHO menyebutkan bahwa gender dan seks (jenis kelamin) memang tidak selalu beriringan. Misalnya, ada perempuan dengan sifat maskulin yang dominan.
Tak hanya itu, banyak memiliki identitas gender yang tidak sejalan dengan jenis kelamin mereka. Individu ini disebut dengan transgender yang merupakan bagian dari kelompok LGBT. Misalnya, seseorang merasa dirinya perempuan walau ia memiliki alat kelamin berupa penis.
Beberapa individu yang merasa identitas gendernya tidak sejalan dengan jenis kelamin (seks) yang ia memiliki, berisiko mengalami gangguan psikologis yang disebut dengan gender dysphoria. Bantuan ahli kejiwaan diperlukan untuk membantu individu bersangkutan dalam menyelesaikan tekanan batin yang ia miliki